Saksikan Kekejaman Zeonis Yahudi Laknatullah
Selasa, 30 April 2013
TRIBUNJATENG.COM,PEKALONGAN
- Keluarga Emi Trikatami, TKI yang meninggal di Arab Saudi harus
menyediakan uang sebesar Rp 20 juta sampai Rp 25 juta untuk membawa
pulang jenazah Emi ke Indonesia.
Sepupu Emi, Hermindanu, mengatakan dana sebesar itu diminta oleh perusahaan jasa TKI tempat Emi bernaung yaitu PT Amanitama Berkah Sejati.
"Katanya uangnya untuk mengurus surat-surat pemulangan dari Arab ke Indonesia, tiket pesawat, dan lain-lain," jelas Hermin kepada Tribun Jateng, Senin (29/04/2013).
Hermin mengaku keluarga tidak akan sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu mengingat kondisi perekonomian yang susah.
Keluarga berharap Jenazah Emi dapat segera dipulangkan ke Indonesia. "Kasian Ibunya pingsan terus," ujar Hermin.
Sepupu Emi, Hermindanu, mengatakan dana sebesar itu diminta oleh perusahaan jasa TKI tempat Emi bernaung yaitu PT Amanitama Berkah Sejati.
"Katanya uangnya untuk mengurus surat-surat pemulangan dari Arab ke Indonesia, tiket pesawat, dan lain-lain," jelas Hermin kepada Tribun Jateng, Senin (29/04/2013).
Hermin mengaku keluarga tidak akan sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu mengingat kondisi perekonomian yang susah.
Keluarga berharap Jenazah Emi dapat segera dipulangkan ke Indonesia. "Kasian Ibunya pingsan terus," ujar Hermin.
Editor : agung
Sumber : Tribun Jateng
Pekalongan (ANTARA News) - Tenaga kerja wanita, Emi Trikatami (23), warga Kelurahan Bumirejo, Kota Pekalongan, Jawa Tengah dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi.
Keluarga korban, Hermin di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kabar meninggalnya Emi Trikartami diperoleh dari petugas polisi Arab Saudi dan teman korban yang bekerja di Arab Saudi.
Emi Trikatami, kata dia, dikabarkan meninggal dunia sejak 25 Maret 2013 tetapi hingga sekarang belum dipulangkan ke keluarganya.
"Informasi yang kami peroleh, Emi Trikatami meninggal karena sakit. Akan tetapi apakah benar korban meninggal karena sakit atau tidak kami belum tahu pasti," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihak keluarga menyayangkan sikap majikan Emi Trikatami karena saat korban sakit tidak dibawa ke rumah sakit setempat.
"Korban baru dibawa ke rumah sakit di Dammam, Arab Saudi, ketika Emi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kalau saat masih sakit segera dibawa ke rumah sakit mungkin nyawanya bisa tertolong," katanya.
Menurut dia, Emi Trikatami berangkat ke Arab Saudi sebagai TKI pada 14 Juli 2011 melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Amanitama Berkah Sejati (ABS) yang berkantor di Jakarta.
Sekitar tiga hari sebelum meninggal, kata dia, Emi sempat menelpon pada keluarganya tetapi tidak mau mengabarkan jika dirinya sedang sakit.
Berdasar surat keterangan dari PT ABS yang ditandatangani Bagian Divisi Permasalahan perusahaan tersebut, M. Rum Assegaf, bertanggal 3 April 2013, memberitahukan bahwa TKI bernama Emi Trikatami Binti Raji Daryani, pemegang paspor Nomor AP 962966 dengan alamat Bumirejo, Pekalongan Barat telah meninggal dunia.
Ia mengatakan bahwa saat ini, keluarga berupaya keras agar jenazah Emi Trikatami segera dipulangkan ke Indonesia.
Namun, kata dia, pihak perusahaan ABS mengaharuskan keluarga Emi menyediakan uang sebesar Rp25--Rp30 juta untuk ongkos pemulangan jenazah korban dari Arab Saudi ke Indonesia.
"Katanya uang sejumlah itu dipakai untuk biaya pesawat, ambulans, pengurusan surat-surat, dan lainnya. Jujur saja dengan biaya sebesar itu, kami tidak sanggup membayar," tutur Hermin.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan bahwa pemkot segera mengecek mengenai kebenaran kabar meninggalnya Emi Trikatami di Arab saudi.
Selain itu, kata dia, pemkot juga akan mengecek pemberangkatan Emi Trikatami ke Arab Saudi sebagai TKI dengan prosedur secara resmi atau tidak.
"Kalau TKI yang ilegal, berangkatnya bisa dengan cara beragam, seperti izin wisata, umroh, dan memang niat khusus dari PJTKI yang menyalurkan TKI itu secara ilegal, Akan tetapi TKI legal maupun ilegal, jika ada permasalahan di luar negeri maka pemerintah wajib memfasilitasi dan bantuan," katanya.
Editor: Desy Saputra
SELAMAT JALAN EMI TRIKATAMI..... LULUSAN 2005/2006 SMP LIBEL'S
Anda mungkin sudah mendengar kabar Cristiano Ronaldo mendapat hadiah salinan musaf kitab suci agama Islam usai menjadi duta perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily, beberapa waktu lalu.
Tapi, tahukah kalau salinan musaf kitab suci agama Islam yang dihadiahi untuk bomber Real Madrid itu ternyata sudah diterjemahkan dalam bahasa Portugal. Begitu laporan yang dilansir harian Al-Riyadh.
Kehadiran CR7 ke Arab Saudi terkait kerja sama untuk menjadi duta produk Mobily. Pemain termahal di dunia itu akan membintangi sejumlah iklan selama tiga bulan dengan pengambilan lokasi syuting di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Sebagai kompensasi, selain mendapat bonus kitab suci Alquran, kapten Timnas Portugal itu juga mendapat bayaran tinggi senilai enam juta dolar AS alias Rp 58 miliar.
Kabar Ronaldo dihadiahi Alquran pun beredar luas.
"Cristiano Ronaldo diberi sebuah salinan Alquran usai menyelesaikan syuting iklan komersial untuk perusahaan telepon seluler Arab," demikian dilansir dari 101greatgoals.
Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo lantaran sikapnya yang dikenal dermawan dan beberapa kali mendonasikan sejumlah pendapatannya untuk perjuangan Palestina.
Meski begitu, hanya mantan pemain Manchester United itu yang tahu mengapa terpilih jadi brand ambassador perusahaan operator seluler di negara tempat lahirnya agama Islam itu.
Langganan:
Postingan (Atom)